Halaman

Selasa, 29 Desember 2009

Konsep Organisasi

Heri Widiarso, S.Kep; Ns

Pengertian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum.
Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah dan lain-lain.
Sedangkan pengertian kedua berhubungan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Kedua pengertian ini saling behubungan erat karena sebagai suatu lembaga atau kelompok di dalam organisasi harus ada proses pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Agar tujuan organisasi tampak dengan jelas, solid dan terarah serta bisa untuk dicapai maka dalam suatu organisasi harus ada misi, visi maupun tujuan yang pasti.

Misi
adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud sebuah organisasi
Misi suatu organisasi :
 Merupakan penjelasan dari tujuan organisasi
 Mengandung informasi mengenai arah dan tujuan utama ornganisasi
 Merupakan prioritas utama ketika membuat sebuah perencanaan, sebab mempengaruhi dan mengilhami penyusunan filosofi, tujuan, objektif, kebijakan prosedur serta aturan-aturan organisasi
 Pernyataan misi disusun berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merupakan perpaduan kebudayaan organisasi, termasuk kepemimpinan, tanggung jawab peraturan, pencapaian tujuan dan anggapan bahwa manusia lebih penting dari pekerjaan.

Misi Keperawatan

 Sebuah misi mempengaruhi kinerja keperawatan
 Menjelaskan apa yang harus dikerjakan oleh perawat dan apa yang akan dikerjakan perawat serta menawarkan pilihan-pilihan yang memuaskan.
 Pernyataan misi seyogyanya memasukan definisi keperawatan mandiri sebagaimana yang didefinisikan perawat profesinal
 Harus diketahui oleh praktisi pelayanan kesehatan yang lain dan keluarga serta masyarakat.

Visi sebuah organisasi merupakan pernyataan yang lebih strategis dibandingkan dengan misi serta melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam organisasi
Visi akan memberikan arah kepada semua anggota organisasi untuk menuju ke tujuan dengan benar, atau menuntun organisasi menuju ke tujuan.

Nilai
merupakan pernyataan moral organisasi
 Pernyataan nilai diharapkan akan mampu untuk memotivasi karyawan untuk menjadi bangga dan manajer mempunyai komit ( rasa memiliki ) yang lebih tinggi.
 Nilai akan memberikan arah tentang apa yang akan dikerjakan, menimbulkan antusiasme dan energi bagi karyawan

Filosofi

 Filosofi tersusun dari nilai, konsep dan kepercayaan yang diyakini oleh seluruh karyawan
 Berisi kepercayaan tentang bagaimana misi akan dicapai, bersifat abstrak, nilai-nilai kemanusiaan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh perawat kepada klien,pendidikan kesehatan dan tentang pelayanan kepada masyarakat
 Berisi keterlibatan klien dlam keperawatan dan dalam keluarga serta tanggung jawab perawat kepada profesi.
 Filosofi melibatkan seluruh karyawan di rumah sakit.

Tujuan Organisasi

 Tujuan organisasi merupakan suatu pernyataan yang spesifik dan kongkrit yang disusun manajer suatu organisasi dan harus didukung oleh semua anggota organisasi
 Sedangkan tujuan organisasi keperawatan merupakan pernyataan kongkrit yang menjadi standar untuk membandingkan kinerja karyawan / perawat.
 Tujuan organisasi keperawatan juga merupakan dasar strategi keperawatan, harus mampu menjadi motivasi yang penting bagi pencapaian tujuan keperawatan tersebut.

Perumusan tujuan efektif

1. Proses perumusan tujuan melibatkan individu yang terlibat dalam pencapaian tujuan
2. Manajer puncak ( perumus tujuan awal ) bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan yang lebih rendah
3. Realistis : sehingga selaras dengan keadaan
4. Jelas : menantang semua anggota organisasi untuk mencapainya
5. Tujuan umum sederhana dan mudah dipahami
6. Tujuan fungsional, konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan

Bentuk organisasi
 Organisasi lini
 Organisasi fungsional
 Organisasi garis staf
 Organisasi tipe panitya

Organisasi lini
Mempunyai garis komando ke bawah
Sifat-sifat :
 Organisasi kecil sederhana
 Jumlah karyawan kecil
 Pemilik sebagai pimpinan tertinggi
 Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan sederhana
 Semua anggota organisasi saling mengenal
 Alat-alat sederhana
 Hasil belum beraneka ragam
 Tujuan yang ingin dicapai sederhana

Kebaikan
 Proses pengambilan keputusan cepat
 Rasa solidaritas anggota tinggi
 Disiplin tinggi

Kekurangan
 Tujuan organisasi sama dengan tujuan pemilik
 Kecenderungan pimpinan organisasi bergantung pada satu orang
 Seluruh anggota organisasi bergantung pada satu orang
 Kesempatan staf mengembangkan spesialisasinya terbatas

Organisasi fungsional
Organisasi yang di dalamnya tidak menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih menekankan pada fungsi yang perlu dijalankan

Kebaikan
 Spesialisasi staf digunakan semaksimal mungkin
 Solidaritas dalam pelaksanaan tugas tinggi
 Moral dan disiplin staf tinggi
 Koordinasi mudah dilaksanakan
Kekurangan
 Spesialisasi tinggi sehingga sulit dilaksanakan tour of duty
 Perlu pendidikan intensif
 Koordinasi staf menyeluruh sukar dilaksanakan.

Organisasi garis dan staf
Mempunyai garais komando kesamping dan kebawah
Ciri-ciri :
 Organisasi besar dan komplek
 Jumlah staf banyak
 Hubungan kerja bersifat langsung tidak mungkin dilaksanakan untuk setiap anggota
 Terdapat dua kelompok besar yaitu kelompok tugas pokok dan kelompok penunjang
 Spesialisasi beraneka ragam

Kebaikan
 Ada pembagian tugas yang jelas yaitu tugas pokok ( lini ) dan tugas penunjang ( staffing )
 Dengan bakat dan kemampuan berbeda-beda memungkinkan dibentuknya spesialisasi
 Koordinasi mudah dilakukan
 Disiplin serta moral tinggi karena pelaksanaan tugas sesuai dengan bakat dan keahliannya
 Bentuk organisasi ini cocok untuk organisasi yang bersifat komplek.

Kekurangan
 Perintah dan hirarki ini tidak selalu seirama dengan hirarki staf

Organisasi tipe panitya

Bentuk organisasi dimana pimpinan dibentuk kelompok bersifat panitya
Ciri-ciri :
 Tugas kepemimpinan secara kolektif oleh sekelompok orang
 Semua anggota, pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
 Para pelaksana dikelompokan menurut tugas-tugas yang harus dilakukan

Kebaikan
 Keputusan yang diambil tepat, karena dibicarakan secara kolektif
 Kemungkinan seseorang bersifat diktator kecil
 Usaha kooperatif bawahan lebih mudah dibina

Kekurangan
 Proses pengambilan keputusan lambat
 Bila timbul kemacetan sulit untuk diminta pertanggungjawaban
 Pelaksana sering bingung, karena perintah datang dari beberapa orang
 Daya kreasi pelaksana operasional tidak menonjol, karena semua kegiatan dilaksanakan secara kolektif.

Unsur yang selalu ada dalam organisasi
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan oleh manajemen puncak
3. Tujuan perorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi

Manajemen Obyektif
Manajemen yang berdasarkan sasaran atau tujuan atau manajemen berdasarkan hasil. Penetapan tujuan selalu dilakukan oleh manajer dan adanya kerjasama antara anggota dan manajer.

Pembuatan Keputusan
Merupakan kegiatan manajer pada saat melaksanaan perencaan.
Terdiri dari :
a. Terprogram
 Menjatuhkan pilihan yang berulang kali dan rutin
 Bersifat tehnis

b. Tidak terprogram
 Tidak repetetif
 Tidak terstruktur
 Sukar mengenali bentuk

Pendekatan
 Interdisiplin
 Sistematis
 Berdasarkan informasi
 Memperhitungkan ketidakpastian
 Diarahkan pada tindakan nyata

Syarat pengambilan keputusan
 Strategis, taktis, dan operasional
 Logis dan rasional
 Pendekatan ilmiah
 Dapat dilaksanakan
 Diterima dan dipahami

Sifat pengambilan keputusan
 Rasional
 Logis
 Realistis
 Pragmatis
Sifat keputusan yang diambil
 Strategis
 Taktis/teknis
 Operasional

Pengembangan organisasi
 Suatu kumpulan intervensi terencana
 Dibangun diatas dasar nilai-nilai humanistic-demokratik
 Berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahterraan karyawan

Nilai pengembangan organisasi
 Penghargaan terhadap individu
 Percaya dan mendukung
 Penyamaan Kekuasaan
 Konfrontasi
 Partisipasi

Intervensi Pengembangan organisasi
 Pelatihan kepekaan
 Umpan balik survey
 Konsultasi proses
 Pembinaan tim
 Pengembangan antar kelompok

Tahapan pengembangan organisasi
Tahap 1 : latihan
Tahap 2 : pengmebangan tim
Tahap 3 : pengembangan antar kelompok
Tahap 4 : penetapan tujuan organisasi
Tahap 5 : pencapaian tujuan
Tahap 6: stabilisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar