Heri Widiarso, S.Kep; Ns
Pengertian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum.
Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah dan lain-lain.
Sedangkan pengertian kedua berhubungan dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
Kedua pengertian ini saling behubungan erat karena sebagai suatu lembaga atau kelompok di dalam organisasi harus ada proses pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi itu sendiri. Agar tujuan organisasi tampak dengan jelas, solid dan terarah serta bisa untuk dicapai maka dalam suatu organisasi harus ada misi, visi maupun tujuan yang pasti.
Misi adalah suatu pernyataan umum dan abadi tentang maksud sebuah organisasi
Misi suatu organisasi :
Merupakan penjelasan dari tujuan organisasi
Mengandung informasi mengenai arah dan tujuan utama ornganisasi
Merupakan prioritas utama ketika membuat sebuah perencanaan, sebab mempengaruhi dan mengilhami penyusunan filosofi, tujuan, objektif, kebijakan prosedur serta aturan-aturan organisasi
Pernyataan misi disusun berdasarkan kebutuhan pelanggan dan merupakan perpaduan kebudayaan organisasi, termasuk kepemimpinan, tanggung jawab peraturan, pencapaian tujuan dan anggapan bahwa manusia lebih penting dari pekerjaan.
Misi Keperawatan
Sebuah misi mempengaruhi kinerja keperawatan
Menjelaskan apa yang harus dikerjakan oleh perawat dan apa yang akan dikerjakan perawat serta menawarkan pilihan-pilihan yang memuaskan.
Pernyataan misi seyogyanya memasukan definisi keperawatan mandiri sebagaimana yang didefinisikan perawat profesinal
Harus diketahui oleh praktisi pelayanan kesehatan yang lain dan keluarga serta masyarakat.
Visi sebuah organisasi merupakan pernyataan yang lebih strategis dibandingkan dengan misi serta melibatkan seluruh komponen yang terlibat dalam organisasi
Visi akan memberikan arah kepada semua anggota organisasi untuk menuju ke tujuan dengan benar, atau menuntun organisasi menuju ke tujuan.
Nilai merupakan pernyataan moral organisasi
Pernyataan nilai diharapkan akan mampu untuk memotivasi karyawan untuk menjadi bangga dan manajer mempunyai komit ( rasa memiliki ) yang lebih tinggi.
Nilai akan memberikan arah tentang apa yang akan dikerjakan, menimbulkan antusiasme dan energi bagi karyawan
Filosofi
Filosofi tersusun dari nilai, konsep dan kepercayaan yang diyakini oleh seluruh karyawan
Berisi kepercayaan tentang bagaimana misi akan dicapai, bersifat abstrak, nilai-nilai kemanusiaan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh perawat kepada klien,pendidikan kesehatan dan tentang pelayanan kepada masyarakat
Berisi keterlibatan klien dlam keperawatan dan dalam keluarga serta tanggung jawab perawat kepada profesi.
Filosofi melibatkan seluruh karyawan di rumah sakit.
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi merupakan suatu pernyataan yang spesifik dan kongkrit yang disusun manajer suatu organisasi dan harus didukung oleh semua anggota organisasi
Sedangkan tujuan organisasi keperawatan merupakan pernyataan kongkrit yang menjadi standar untuk membandingkan kinerja karyawan / perawat.
Tujuan organisasi keperawatan juga merupakan dasar strategi keperawatan, harus mampu menjadi motivasi yang penting bagi pencapaian tujuan keperawatan tersebut.
Perumusan tujuan efektif
1. Proses perumusan tujuan melibatkan individu yang terlibat dalam pencapaian tujuan
2. Manajer puncak ( perumus tujuan awal ) bertanggung jawab untuk menurunkan tujuan yang lebih rendah
3. Realistis : sehingga selaras dengan keadaan
4. Jelas : menantang semua anggota organisasi untuk mencapainya
5. Tujuan umum sederhana dan mudah dipahami
6. Tujuan fungsional, konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen selalu meninjau kembali tujuan yang telah ditetapkan
Bentuk organisasi
Organisasi lini
Organisasi fungsional
Organisasi garis staf
Organisasi tipe panitya
Organisasi lini
Mempunyai garis komando ke bawah
Sifat-sifat :
Organisasi kecil sederhana
Jumlah karyawan kecil
Pemilik sebagai pimpinan tertinggi
Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan sederhana
Semua anggota organisasi saling mengenal
Alat-alat sederhana
Hasil belum beraneka ragam
Tujuan yang ingin dicapai sederhana
Kebaikan
Proses pengambilan keputusan cepat
Rasa solidaritas anggota tinggi
Disiplin tinggi
Kekurangan
Tujuan organisasi sama dengan tujuan pemilik
Kecenderungan pimpinan organisasi bergantung pada satu orang
Seluruh anggota organisasi bergantung pada satu orang
Kesempatan staf mengembangkan spesialisasinya terbatas
Organisasi fungsional
Organisasi yang di dalamnya tidak menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih menekankan pada fungsi yang perlu dijalankan
Kebaikan
Spesialisasi staf digunakan semaksimal mungkin
Solidaritas dalam pelaksanaan tugas tinggi
Moral dan disiplin staf tinggi
Koordinasi mudah dilaksanakan
Kekurangan
Spesialisasi tinggi sehingga sulit dilaksanakan tour of duty
Perlu pendidikan intensif
Koordinasi staf menyeluruh sukar dilaksanakan.
Organisasi garis dan staf
Mempunyai garais komando kesamping dan kebawah
Ciri-ciri :
Organisasi besar dan komplek
Jumlah staf banyak
Hubungan kerja bersifat langsung tidak mungkin dilaksanakan untuk setiap anggota
Terdapat dua kelompok besar yaitu kelompok tugas pokok dan kelompok penunjang
Spesialisasi beraneka ragam
Kebaikan
Ada pembagian tugas yang jelas yaitu tugas pokok ( lini ) dan tugas penunjang ( staffing )
Dengan bakat dan kemampuan berbeda-beda memungkinkan dibentuknya spesialisasi
Koordinasi mudah dilakukan
Disiplin serta moral tinggi karena pelaksanaan tugas sesuai dengan bakat dan keahliannya
Bentuk organisasi ini cocok untuk organisasi yang bersifat komplek.
Kekurangan
Perintah dan hirarki ini tidak selalu seirama dengan hirarki staf
Organisasi tipe panitya
Bentuk organisasi dimana pimpinan dibentuk kelompok bersifat panitya
Ciri-ciri :
Tugas kepemimpinan secara kolektif oleh sekelompok orang
Semua anggota, pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang sama
Para pelaksana dikelompokan menurut tugas-tugas yang harus dilakukan
Kebaikan
Keputusan yang diambil tepat, karena dibicarakan secara kolektif
Kemungkinan seseorang bersifat diktator kecil
Usaha kooperatif bawahan lebih mudah dibina
Kekurangan
Proses pengambilan keputusan lambat
Bila timbul kemacetan sulit untuk diminta pertanggungjawaban
Pelaksana sering bingung, karena perintah datang dari beberapa orang
Daya kreasi pelaksana operasional tidak menonjol, karena semua kegiatan dilaksanakan secara kolektif.
Unsur yang selalu ada dalam organisasi
1. Komitmen pada program
2. Penetapan tujuan oleh manajemen puncak
3. Tujuan perorangan
4. Partisipasi
5. Otonomi implementasi rencana
6. Peninjauan kembali prestasi
Manajemen Obyektif
Manajemen yang berdasarkan sasaran atau tujuan atau manajemen berdasarkan hasil. Penetapan tujuan selalu dilakukan oleh manajer dan adanya kerjasama antara anggota dan manajer.
Pembuatan Keputusan
Merupakan kegiatan manajer pada saat melaksanaan perencaan.
Terdiri dari :
a. Terprogram
Menjatuhkan pilihan yang berulang kali dan rutin
Bersifat tehnis
b. Tidak terprogram
Tidak repetetif
Tidak terstruktur
Sukar mengenali bentuk
Pendekatan
Interdisiplin
Sistematis
Berdasarkan informasi
Memperhitungkan ketidakpastian
Diarahkan pada tindakan nyata
Syarat pengambilan keputusan
Strategis, taktis, dan operasional
Logis dan rasional
Pendekatan ilmiah
Dapat dilaksanakan
Diterima dan dipahami
Sifat pengambilan keputusan
Rasional
Logis
Realistis
Pragmatis
Sifat keputusan yang diambil
Strategis
Taktis/teknis
Operasional
Pengembangan organisasi
Suatu kumpulan intervensi terencana
Dibangun diatas dasar nilai-nilai humanistic-demokratik
Berupaya memperbaiki keefektifan organisasi dan kesejahterraan karyawan
Nilai pengembangan organisasi
Penghargaan terhadap individu
Percaya dan mendukung
Penyamaan Kekuasaan
Konfrontasi
Partisipasi
Intervensi Pengembangan organisasi
Pelatihan kepekaan
Umpan balik survey
Konsultasi proses
Pembinaan tim
Pengembangan antar kelompok
Tahapan pengembangan organisasi
Tahap 1 : latihan
Tahap 2 : pengmebangan tim
Tahap 3 : pengembangan antar kelompok
Tahap 4 : penetapan tujuan organisasi
Tahap 5 : pencapaian tujuan
Tahap 6: stabilisasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar